Alhamdulillah rekan-rekan yang berilmu mau mengingatkan terkait Bidah,
Akses rekan-rekan terhadap ilmu agama dilancarkan dan diberi kemudahan dalam memahami ilmu agama,
Adapun dari pengalaman saya, sebagai orang yang lahir dan besar di lingkungan dengan ilmu agama yang minim,
Dari kecil di ajarkan bahwa Tuhan kami adalah Allah dan Nabi Kami adalah Muhammad,
Karena keterbatasan akses ilmu maka kami pun tidak tahu Allah itu dimana dan seperti apa,
Karena yang diajarkan oleh orang tua kami, bawah Allah itu tidak sama dengan makhluk (hamba) karena Dialah Sang Pencipta
Mempertanyakan Allah sangat tabu bagi kami, karena seorang hamba tidak layak mempertanyakan Tuannya.
Mengenal Rasulullah pun sangat terbatas, orang tua kami tak pandai meceritakan seperti apa Rasulullah,
Mengenal perjalanan Rasulullah kami dapatkan dari acara maulid ataupun isra' mikraj,
Kami diceritakan kelahiran, keluarga, pengangkatan, hijrah, isra' mikraj, dan perjuangan Rasulullah menyebarkan Islam,
Untuk mendengarkan cerita ini, kami harus mendatangkan ustad yang kadang berasal dari luar kota,
Biasanya beberapa hari sebelum acara maulid, kami akan keliling meminta sumbangan kepada tetangga, biasanya mereka akan sumbang beras,
Dari sumbangan inilah kami serahkan ke panitia untuk mengundang ustad sekedar untuk ongkos jalan dan kue-kue pada saat acara,
Tidak pernah ada pemaksaan, karena kami dengan sukarela menyumbangkan beras maupun tenaga untuk acara ini, dan kami sangat bersemangat,
Acara Maulid biasanya dilakukan pada malam hari, karena siang hari biasanya Bapak dan Ibu kami bekerja di sawah,
Biasanya pada siang hari sebelum maulid, Ibu-ibu kami menyiapkan kue-kue yang akan dibawa ke masjid untuk tambahan kudapan pada saat acara,
Bagi kami anak-anak kecil, hal ini sangat membahagiakan, membawa obor berjalan menuju masjid sambil membawa bekal kue-kue,
Sesampainya di masjid kami menyerahkan kue-kue tersebut untuk diatur oleh panitia, timbul kebahagiaan karena sudah berbagi,
Tentunya pun kami dapat mencicip kue-kue dari tetangga yang lain, sembari mendengarkan ceramah dan juga alunan rebana dari anak-anak TPA,
Dari ceramah inilah kami sedikit mengenal Rasulullah seperti apa dan menumbuhkan rasa cinta kepada Beliau,
Pulang ke rumah kembali membawa obor sambil berkejar-kejaran dengan teman-teman dan terkadang diteriaki oleh Ibu-ibu kami untuk hati-hati berjalan,
Itulah sekelumit kenangan Maulid maupun Isra Mikraj yang saya dapati,
Sepenggalan kebahagiaan masa kecil yang tak mungkin terulang.
-- Cinta Kami kepadamu ya Rasulullah --
18-Oktober-2021 (Sambil mengenang Almarhum Bapak - Alfatihah)
Alhamdulillah masih ramai terkait Bidah Maulid,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar