Results for Palm Oil Mill

Pressing

10.23
Screw Press 

Screw press berfungsi untuk melakukan pengempaan untuk memisahkan crude oil dengan cake pada massa dari digester dengan sistem ulir. Screw press terdiri atas satu pasang yang berputar saling berlawanan arah menekan dan mendorong fruitmass ditengah putaran screw kedepan kemudian ditahan oleh sepasang cone yang memberikan gaya tekan hidrolik sehingga terjadi efek pemerasan atau ekstraksi yang mengeluarkan minyak dari fruitmass kemudian minyak tersaring oleh sangkar press (press cage) dan keluar dari mesin press masuk ke oil gutter melalui corong press.

Screw press meliputi dua batang screw (ulir) yang berputar saling berlawanan. Sawit yang telah dilumatkan akan terdorong dan ditekan oleh cone pada sisi lainnya, sehingga buah sawit menjadi terperas. Melalui lubang-lubang press cage minyak dipisahkan dari daging buah (serabut).

Hasil dari proses berupa ampas dan biji yang keluar melalui celah antara sliding/adjusting cone dan press cage yang selanjutnya masuk ke Cake Bake Conveyor. Minyak sawit kasar yang masih mengandung kotoran seperti serat-serat dan air yang selanjutnya akan melewati tahap klarifikasi berupa Sand Trap Tank untuk memisahkan kotoran dari minyak kasar. Lalu ke Vibrating Screen untuk memisahkan serat-serat dari minyak kasar tersebut dan selanjutnya dikirim ke Crude Oil Tank sebagai tangki penampungan minyak kasar. Pada PKS kisaran terdapat 3 unit mesin screw press dan yang beroperasi setiap hari hanya 2 unit mesin, 1 unit lainnya menjadi cadangan dan operasinya bergantian setiap hari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengempaan ini antara lain: 
  1. Ampas kempa (press cake) harus merata keluar di sekitar konis 
  2. Tekanan hidrolik pada kumulator dijaga 60 - 65 bar. 
  3. Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus dikosongkan. 
  4. Tekanan kempa cone yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kadar biji dan inti pecah bertambah. Tentunya kerugian inti bertambah. 
  5. Tekanan kempa cone yang terlalu rendah akan mengakibatkan cake masih basah.Kerugian (looses) pada ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna, bahan bakar ampas basah sehingga pembakaran dalam boiler pun menjadi tidak sempurna. 

Water Dilution Tank 

Water dilution berfungsi untuk mengencerkan Crude Oil hasil pressan, sehingga lebih mudah mengalir dan juga akan mempermudah proses pemisahan antara minyak dengan sludge di Continous Settling Tank (CST). Terdapat 2 buah water dilution yaitu yang menggunakan air panas (hot water dilution) dan air condensat. (condensate Water). Water Dilution Tank dilengkapi dengan steam coil yang berfungsi untuk menaikkan temperatur air dilution hinggga mencapai 90 – 950C. Volume air dilution disesuaikan dengan kapasitas olah dan sangat bervariasi di setiap POM. Jumlah air pengencer yang dianjurkan yaitu sebanding dengan crude oil yang keluar dari screw press. 

Crude Oil Gutter 

Oil gutter berfungsi sebagai tempat penampungan crude oil dari hasil pengepresan untuk dialirkan ke sand trap tank. Selain itu juga sebagai tempat pengenceran crude oil dengan menggunakan condensate dilution maupun hot dilution water. Oil gutter dibuat dengan menggunakan pipa 8 inch stainless steel. 

Sand Trap Tank 

Sand trap tank berfungsi sebagai tempat penangkapan pasir taupun material yang lebih berat lainnya dari dalam crude oil, sehingga dapat mengurangi keausan pada vibrating screen. Sand trap tank di Kisaran dibuat dengan system sand cascade (palang tipe) yang terdiri dari 4 stage, yang masing-masing stage dilengkapi dengan valve untuk drain pasir/kotoran yang mengendap, material yang lebih berat (seperti pasir dan material berat lainnya) akan bergerak ke bawah (mengendap), sedangkan crude oil yang lebih ringan akan berada pada lapisan atas akan mengalir dari stage 1 ke 4 dan selanjutnya mengalir ke vibrating screen. Pasir dan kotoran yang tertangkap pada setiap stage di sand trap tank harus di drai setiap hari sebelum mulai proses. 

Cake Braker Conveyor (CBC)

CBC berfungsi untuk memecah/mengurai dan mengeringkan ampas kempa (fibre dan nut) yang pada saat keluar dari pressan masih berbentuk gumpalan menjadi bagian yang telah terurai sekaligus membawanya ke depericarper sistem untuk pemisahan fibre dan nut. Selain itu sasaran proses CBC adalah untuk menurunkan kadar air di dalam cake. Putaran CBC adalah 75 rpm, dengan putaran yang demikian retention time cake akan maksimum sehingga sasaran dari proses di CBC dapat tercapai. 

Depericarper

Fungsi Depericarper ialah untuk memisahkan fibre dengan nut. Ampas (cake) yang keluar dari CBC akan dipisahkan antara nut dan fiber melalui proses Depericarper. Partikel yang ringan yaitu fiber akan terhisap oleh Fiber Cyclone Fan dan jatuh ke fuel conveyor melalui airlock, sebagai bahan bakar di Boiler. Partikel yang berat yaitu biji akan jatuh kebawah dan masuk pada Nut Polishing Drum. Kecepatan udara tergantung dari kapasitas fan tersebut serta pengaturan separating coulumn deperticarper dan damper fan.
Pressing Pressing Reviewed by Ade on 10.23 Rating: 5

Digester

10.11
Digester berfungsi untuk melumatkan brondolan dengan cara di aduk sehingga daging buah terlepas dari bijinya sebelum proses pengempaan. Buah yang masuk ke dalam digester disebut dengan Material Passing to Digester (MPD), diaduk sedemikian rupa sehingga sebagian besar daging buah sudah terlepas dari biji.

Proses pengadukan dan pelumatan buah dapat berlangsung baik bila isi digeester selalu dipertahankan penuh. Minyak bebas dibiarkan keluar secara kontinyu melalui lubang dasar digester. Terhambatnya pengeluaran minyak akan menyebabkan minyak berfungsi sebagai pelumas pisau sehingga mengurangi efektifitas pelumatan pisau digester. Suhu digester harus selalu dipertahankan 90-95°C.

Spesifikasi 

Digester terdiri dari tabung silindris vertikal yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk. Bagian-bagian utama digester terdiri atas : 

  1. Silinder Silinder utama terbuat dari stainless steel yang dlapisi dengan glasswoll sebagai isolasi panas. Pada dinding silinder diberi siku penahan yang diletakkan sejajar dengan pisau pengaduk, berfungsi untuk memberikan tahanan pada massa agar pada saat pisau berputar massa tidak ikut berputar sehingga massa dapat lumat seperti yang diharapkan. Putaran stiring arm lebih besar dari putaran massa. 
  2. Stiring Arm Stiring arm atau pisau-pisau pada digester dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu pisau-pisau panjang (long arm) dan short arm. 
  3. Expeler Arm 
  4. Injection Steam 
  5. Bottom Strainer 
  6. Chute (talang) 

Prosedur Pengoperasian Digester 

Kondisi masak aduk yang siap untuk dikempa adalah suhu massa 90-95°C, pericap telah lepas dari biji dan sel-sel minyak telah terpecah, serta tidak banyak minyak yang lepas dari daging buah dan tidak banyak air yang ikut ke pressan. 

Adapun cara yang dilakukan untuk mendapatkan kondisi yang baik untuk dikempa adalah : 
  1. Sisi digester dijaga selalu penuh minimum ¾ dari volumenya dan pemasukan buah rebus dilalukan secara kontinu sehingga waktu tunggu (retention time) maksimal dan makin tinggi tekanan dibagian bawah digester semakin baik efek perputaran pisau pengaduk. 
  2. Pisau-pisau (pisau aduk, pisau lempar, dan pisau tetap) dalam keadaan baik, jarak ujung pisau aduk panjang dari dinding digester < 5mm. tinggi plat penahan pada dinding digester 15 mm, lebar 75mm dan tebal 8 mm.
  3. Supply uap yang cukup dengan tekanan 3 kg/cm2, sehingga temperatur kerja mencapai 90-95°C. 4. Bottom perforated plate befungsi baik untuk menyalurkan cairan (air kondensat da minyak yang telah terlepas dari massa aduk). 
  4. Kecepatan putaran shaft digester adalah 25-26 rpm. 
  5. Pada waktu stop digester harus dalam keadaan kosong. 

Kontrol Kualitas pada Digester 

Tidak terkutipnya crude oil dari digester yang seharusnya dialurkan melalui strainer di crude oil pipe (drain pipe) ke oil gutter, hal ini dapat disebabkan tersumbatnya strainer (perforated plate) dan efeklain yang dapat terjadi adalah tidak lumatnya pengadukan massa oleh digester akibat crude oil yang tidak tersalurkan tersebut menjadi pelumas adukan. Pengontrolan feeding digester juga perlu mendapat perhatian karena akan menyebabkan losses dan kotornya lantai digester.
Digester Digester Reviewed by Ade on 10.11 Rating: 5

Threser

10.02
Threser berfungsi untuk memisahkan brondolan dari tandan dengan membanting buah rebus dalam drum berputar.

Buah rebus yang masuk dalam drum akan terbawa ke atas searah dengan putara drumoleh plat pengangkat (lifting bar), pada titik puncak drum, buah akan terlempar dan jatuh terbanting berulang-ulang sehingga berondolan yang terdapat dalam tandan akan terlepas. Kemudian brondolan dikirim ke digister dan tandan kosong dikirim ke inclined empty bunch conveyor.

Di POM menggunakan sistem double thresher. Dari threser 1, tandan kosong dilewatkan ke bunch crusher kemudian dibanting lagi di thresher 2 dan selanjutnya dibawa dengan inclined empty bunc conveyor ke tempat penampungan sementara, sedangkan brondolan yang terlepas dari threser 1 dan 2 dikirim ke digester. Arah putaran threser 1 dan 2 saling berlawanan. 

Kontrol Kualitas Thresher  :
  1. Tidak ada tankos atau bagiannya yang terikut bersama buah masuk ke digester. 
  2. Jumlah brondolan yang terikut dalam tankos (un strip bunch) maksimal 3%. 
  3. Kadar minyak yang diserap tandan, jumlahnya tidak lebih dari 3.5% terhadap sampel (kerja rebusan) 
Prosedur Pengoperasian Thereser Kondisi Threser di POM : 
  1. Pengaturan pemasukan TBR ke threser oleh tipper. Sehingga isi threser sesuai dengan kapasitas olah. 
  2. Putaran drum threser 23-35 rpm. 
  3. Plat penghantar dipasang dengan posisi sebagai berikut : a. Sudut kemiringan ±15° b. Panjang 600 mm c. Tebal plat 10 mm d. Tinggi plat 150 mm, terdiri dari 75 mm plat dan 75 mm tombank pencacah 
  4. Celah kisi-kisi drum maksimal 50 mm 
  5. Kebersihan drum dan dinding harus selalu terjaga baik, kotoran yang didalam drum dan pada dinding akan bergesekan dengan drum berakibat menambah beban operasi thresher, yang menyebabkan beban ampere listrik bertambah. 

Bunch Crusher 

Bunch Crusher berfungsi untuk membantu proses pemipilan yang kurang sempurna pada proses thresher 1 sehingga pada threser 2 diperoleh hasil un strip bunch (USB) yang rendah (meminimalkan USB). Bunch cruser mempunyai dua tahap penggilingan, pada penggilingan pertama, putaran roda crusher berkisar 73 rpm sedangkan pada penggilingan kedua berkisar 50 rpm. Tankos dari thresher 1 dibawa dengan bunch crusher feed conveyor ke bunch crusher, kemudian dilewatkan pada putaran roda crusher untuk melepas brondolan yang masih menempel pada tankos. Tankos dan brondolan yang terlepas akan masuk thresher 2.
Threser Threser Reviewed by Ade on 10.02 Rating: 5

Tippler

09.53

Deskripsi 

Tipper berfungsi untuk menuangkan Tandan Buah Rebus (TBR) masuk ke Inclined Sterilizer Bunch Conveyor sekaligus sebagai pengatur jumlah TBR yang dikirim ke Threser. 

Pengaturan jumlah TBR yang masuk dituang disesuaikan dengan kapasitas PKS, oleh karena itu Tipper menjadi ‘Bottle neck’ kapasitas PKS. Operasi Tipper dilakukan secara auto yaitu 12 menit dengan siklus penuangan 20 menit. Siklus penuangan adalah total waktu keluar –masuk lori ditambah waktu penuangan. 

Spesifikasi 

Tipper adalah unit yang bekerja secara hidrolis dengan dengan penggerak hydraulic power pack melalui hydrolik gear box, dan sebagai media penghubung menggunakan rantai merek EWART B7811.0511. hydraulic power pack yang digunakan adalah merek Vickers, elektromotor untuk Speed Fast adalah 11KW/380V/50HZ/3PH/4P/B3B5 dan untuk Speed Slow 1.5KW/380V/50HZ/3PH/4P/B5, dan untuk memutar tipper menggunakan motor CW Gearbox Model GM 54 BZ D1 20221.   
Tippler Tippler Reviewed by Ade on 09.53 Rating: 5

Sterilizer

09.32
Deskripsi


Tahapan pengolahan TBS yang pertama adalah proses perebusan atau steriilizer yang dilakukan dalam bejana bertekanan (sterilizer) dengan menggunakan uap air jenuh (sturated steam). 

Penggunaan uap jenuh memungkinkan terjadinya proses hidrolisa /penguapan terhadap air didalam buah, jika menggunakan uap kering akan dapat menyebabkan kulit buah hangus sehingga menghambat penguapan air dalam dalam daging buah dan dapat juga mempersulit proses pengempaan. 

Oleh karena itu, pengontrolan kualitas steam yang dijadikan sebagai sumber panas perebusan menjadi sangat penting agar diperoleh hasil perebusan yang sempurna.

Proses Perebusan dilakukan dengan tujuan :
  1. Menghentikan aktifitas enzim lipase yang dapat menjadi katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya untuk menjadi Asam Lemak Bebas (ALB). Aktifitas enzim akan berhenti jika diberikan suhu minimum 50° C, pada proses perebusan tempratur didalam sterilizer mencapai 120-140° C dengan tekanan 2,8-3 bar.
  2. Melepaskan buah dari spikelet melalui cara hidrolisa hemiselulosa dan pectin yang terdapat di pangkal buah, dengan demikian akan mempermudah brondolan lepas dari tandannya pada saat proses penebahan dan juga akan mempermudah proses ekstraksi pengutipan minyak dan inti sawit.
  3. Melunakkan daging buah sehingga mudah di aduk dan memudahkan pemisahan minyak dan cake ketika dikempa.
  4. Pengurangan kadar air dalam buah dan inti, sehingga memuudahkan pemisahan partikel-partikel minyak dari pericap dan dan serat-serat dari biji selama pengadukan ataupun saat proses pemisahan serat dengan bijii serta pengeringan inti (dehidrasi) didalam notten akan mempermudah lepasnya (lekangnya) inti dari cangkang saat proses pemecahan inti.
  5. Memecah emulsi di dalam pericap dengan pemanasan yang mampu menyusup sampai ke dalam daging buah sehingga memudahkan pemisahan minyak minyak dan air pada CST.
Spesifikasi Sterilizer

Sterilizer yang digunakan di KisPOM adalah sterilizer horizontal dengan kapasitas 3 lori atau 45 ton TBS. Panjang sterilizer tanpa pintu adalah 20.000 mm dan diameter luarnya 3.200 mm, dan tekanan kerja maksimum 3 bar.

Body

Body sterilizer terbuat dari plat mild steel setebal 8 mm yang pada bagian bawahnya diberikan lapisan (liner) 8 mm stainless steel untuk mengurangi korosif dari air kondensat dan juga mempermudah proses maintenance, jika terjadi keausan (korosif) tidak perlu melakukan pergantian body tetapi hanya liner. Liner dipasang maksimum setengah lingkaran dan minimum seperempat lingkaran bagian bawah. Pada bagian luar sterilizer dilapisi dengan glasswall dan dibalut dengan aluminium setebal 3 mm sebagai isolasi panas. 

Body sterilizer didukung oleh 7 pondasi, dimana pada bagian tengah pondasi digunakan bantalan tetap, sedangkan yang lainnya menggunakan bantalan rol. Hal ini dimasukkan untuk mencegah terjadinya deformasi pada body akibat pemuaian.

Pintu 

Type pintu sterilizer yang digunakan adalah quick close door type. Penguncian pintu dilakukan secara auto dengan dengan memutar lock ring yang ditumpu oleh 8 (delapan) buah roller bearing. Untuk mencegah terjadinya kebocoran steam, pada pintu dipasang seal yang terbuat dari karet sintetis, dan sebagai standar pengaman pada pintu dipasang pengunci lock ring, serta inter lock switch.

Saluran

Steam dilengkapi dengan 2 saluran, yang terdiri atas saluran masuk (inlet) dan saluran keluar (kondensat). Saluran yang terdapat pada sterilizer KisPOM dapat dikelompokkan atas :

  1. Inlet (saluran masuk) berfungsi sebagai saluran masuk uap untuk perebusan. Inlet dari BPV (main steam) terbuat dari pipa 10’’, dan kemudian steam yang dibagi ke sterilizer 1 dan 2 menggunakan pipa 6’’ yang pada setiap sterilizer teradapat 3 saluran steam masuk. Pada pipa steam inlet dilengkapi dengan check valve untuk mencegah berbaliknya dan turunnya tekanan dari dalam sterilizer yang disebabkan tekanan BVP lebih rendah dari tekanan sterilizer. Selain itu saluran masuk juga dilengkapi dengan inlet valve yang menggunakan valve type butterfly dengan penggerak selenoid valve , yang mana untuk pengeoperasian otomatis pembukaan dan penutupan inlet valve diatur oleh unit processing. Check valve yang digunakan adalah merek RITAG 6’’, sedangkan inlet valve yang digunakan adalah merek KEYSTONE, Pneumatic Actuator, Model No.F79U-012M, selenoid merek HERO ID dengan penggerak tekanan udara kompressor merek Ingersoldran.
  2. Kondensat (saluran kondensat) berfungsi untuk mengeluarkan air kondensat didalam sterilizer, terdapat 6 buah saluran kondensat yang terbuat dari pipa 6’’ yang kemudian dialirkan melalu pipa 12’’. Untuk pengaturan buka tutup, saluran kondensat dilengkapi dengan ball valve merek Arita dan saluran by pass (venturi) . saluran venturi terdiri dari pipa 2’’, dipasang by pass terhadap katub kondensat, sehingga pada saat katub kondensat ditutup masih terjadi proses pengeluaran air kondensat maupun udara dari dalam sterilizer.
  3. Safety ValvemSafety valve dipasang pada sterilizer untuk mencegah terjadinya kelebihan tekanan. Tekanan setting pada safety valve adalah 3.1 bar hal ini memungkinkan tekanan maksimum dalam sterilizer dapat terjaga sebesar 3 bar.
Proses Sterilizer

Proses sterilisasi di KisPOM menggunakan sistem perebusan tiga puncak (tripple peak). Sistem perebusan tiga puncak adalah sistem perebusan yang terdiri dari 2 puncak proses pembuagan udara dan 1 puncak proses perebusan.

Sebelum memulai proses perebusan harus diperhatikan :
  1. Masukkan lori kedalam rebusan (3 lori)
  2. Kedua pintu telah tertutup dengan baik, tidak ada brondolan atau barang lain yang mengganjal pada pintu.
Pada saat perebusan perlu diperhatikan :
  1. Pastikan alat pengunci telah berada pada posisi yang tepat dan alat pengaman pintu telah berada pada posisi yang benar dan tidak boleh ada pemaksaan.
  2. Masukkan steam kedalam rebusan selama 15 menit dengan tekanan 1.5 bar.
  3. Buka valve kondensat selama 2-3 menit lalu diikuti pembukaan kran uap buang hingga mencapai tekanan 0 bar, lalu tutup kembali kran.
  4. Masukkan kembali steam selama 15 menit dengan tekanan 2-2.5 bar.
  5. Buka valve kondensat selama 2-3 menit lalu diikuti dengan pembukaan kran uap buang hingga mencapai tekanan 0 bar, lalu tutup kembali semua kran.
  6. Steam dimasukkan dan ditahan selama 45 menit dengan tekanan 2.8-3 bar sampai buah masak.
  7. Buka valve kondensat selama 2-3 menit lalu diikuti pembukaan kran uap buang hingga mencapai tekanan 0 bar, lalu tutup kembali semua kran.
  8. Untuk tingkat kematangan TBS yang berbeda, maka waktu memasak juga dibedakan (puncak ke-3):
  • TBS Normal : 45 menit
  • TBS Mentah : 50-55 menit
  • TBS Lewat Masak : 30-35 menit
Kontrol Kualitas Sterilizer

Pada proses perebusan akan terjadi pembuangan air kondensat yang berasal dari air TBS, sehingga sebagian minyak akan terbawa dalam bentuk losses. Losses pada air kondensat ini diizinkan minimum 0,5% atau setara dengan 1 kg per ton TBS. pada umumnya minyak pada air kondensat masih dapat dikutip kembali dengan menggunakan air kondensat sebagai air pengencer crude oil hasil pressan di oil gutter. Apalagi jumlah air yang berasal dari kondensat berkisar antara 10-13% dari TBS yang direbus.

Blowdown Chamber dan Silencer

Blowdown chamber adalah unit yang berfungsi untuk memisahkan uap dengan kondensat. Air kondensat dialirkan ke kondensat pit untuk dijadikan sebagai air delution water. Sedangkan uap yang kandungan airnya telah turun dibuang ke udara melalui silincer. Silincer berfungsi untuk mengurangi kebisingan pada saat pembuangan, selain juga menurunkan kandungan air didalam uap buang.

Kondensat Pit dan Kondensat Pump

Kondensat pit berfungsi untuk menampung air kondensat dari rebusan, untuk kemudian dipompakan ke delution tank yang akan dijadikan sebagai air pengencer crude oil di oil gutter. Pompa merk Kew Pump, Elektomotor merek TECO, kode AEEBKB/7.5KW/1450rpm/10HP/Bearing 6308-6303Zz Gearbox Type KS-SE2,Model SED 50, No.Seri B102096PT5.
Sterilizer Sterilizer Reviewed by Ade on 09.32 Rating: 5

Loading Ramp

09.10
Lantai Loading Ramp 

Lantai loading ramp berfungsi untuk melaksanakan sortasi dan juga sebagai tempat bagi kendaraan untuk membongkar buah ke pintu loading ramp. Luas areal lantai POM berukuran 44.000 mm x 24.650 mm dan dirancang pada ketinggian 4 meter dari lantai St. Rebusan, hal ini dilakukan untuk mempermudah pemasukan buah ke dalam lori.

Pelaksanaan sortasi bertujuan untuk mengetahui mutu TBS yang akan di produksi yang kemudian dikelompokkan berdasarkan “Klasifikasi yang telah di teteapkan, selain itu juga untuk mengevaluasi tentang kualitas dan kuantitas produk CPO dan PK yang diperoleh selama proses pabrik” Sortasi dilakukan oleh petugas sortasi (4 orang) disaksikan dari pihak POM yaitu dalam hal ini menjadi tanggung jawab Asisten Laboratorium dan satpam serta petugas piket dari Estate.

Pelaksanaan sortasi untuk estate dilakukan dengan sampel 5-10% dari total produksi TBS per hari dari setiap estate dengan jumlah sampel yang di-sortasi per truk adalah 100%. Pengambilan sampel per-estate untuk tiap divisi minimal disortasi 1 kali setiap minggu yang diambil secara acak. Sedangkan untuk pihak ketiga semua buah di sortasi dan buah yang tidak masuk kualifikasi di pulangkan. Batas waktu pelaksanaan sortasi untuk pihak ketiga adalah mulai dari jam 08.00 WIB sampai 18.00 WIB, serta dikenakan potongan wajib 2,5% dari tonase. Hasil sortasi dimasukkan kedalam loading ramp menggunakan alat berat Whell Loader Merek Hitachi type LX 80-7. Penetapan persen setiap fraksi adalah jumlah tandan hasil sortasi setiap fraksi dibagi jumlah total tandan dikalikan 100%. 

Kriteria kematangan TBS adalah sebagai berikut: 
 
Fraksi
Uraian
Klasifikasi
%
0
Mentah
1-12,5% buah lapisan luar membrondol
0
I
Kurang Matang
12,5-25% buah lapisan luar membrondol
18 max
II
Matang I
25-50% buah lapisan luar membrondol
75,min
III
Matang II
50-75% buah lapisan luar membrondol
IV
Lewat Matang
75-100% buah lapisan luar membrondol
5 max
V
Sangat Matang
Buah lapisan dalam ikut membrondol

Buah Busuk
Buah sudah berair, berwarna, berbau busuk
0

Tandan Kosong
Tidak ada buah pada tandan
0

Abnormal
Buah berwarna jingga tapi tidak membrondol
2 max

Gagang
Panjang tangkai > 2,5%
0

Brondolan

10-15

Dura

5, max

Loading ramp berfungsi sebagai tempat penimbunan sementara TBS sebelum diolah, alat memasukkan TBS kedalam FFB conveyor 1.

Pedoman Pelaksanaan pemuatan TBS ke dalam Lori : 
  1. Pemasukan TBS ke dalam lori harus berpedoman pada TBS yang datang lebih dahulu agar diolah lebih dulu (FIFO) dengan tujuan pengendalian ALB. 
  2. Pengisian lori harus dilakukan sebanyak mungkin dan teratur rapi tapi tidak terlalu banyak sehingga tidak terlalu banyak TBS terjatuh ketika melewati alat penakar. 
  3. Setiap akhir jam kerja shift lantai/parit dibawah FFBC 1 dan FFBC 2 harus dibersihkan dari sampah, pasir, brondolan, dan tandan. Brondolan dan tandan dimasukkan ke dalam lori sedangkan sampah dan pasir dibuang ketempat yang tidak menimbulkan kesan kotor.
Material Handling 

Material handling berfungsi untuk mempermudah proses pergerakan material dari satu proses ke proses selanjutnya. Pada stasiun ini terdapat bebarapa material handling yaitu :

  1. Fruit cages (Lori) Lori berfungsi sebagai tempat penampungan TBS yang akan direbus berkapasitas 15 ton. Spesifikasi lori Lori terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu bogie dan chasis. Bogie terbuat dari plat mild steel 6mm yang mana pada bagaian bawah diberi lobang (perforated hole) yang berfungsi untuk mempermudah keluarnya air buah. 
  2. Rail Track merupakan jalan lori. Lancar atau tidaknya pergerakan lori sangat tergantung dari rail ini. Rail yang sudah aus akan membuat roda lori sering slip dan ini akan membuat kapasitas olah pabrik akan berkurang. 
  3. Transfer Carriage berfungsi untuk memindahkan dari jalur FFBC 2 ke jalur rebusan dan dari jalur rebusan ke jalur tippler. Transfer carriage digerakkan oleh hydraulic power pack merek Vicker Hydraulic, dengan elektromotor pompa merek CMG 5.5KW/380KV/50HZ/3PH/4P/B5 dengan putaran 1450 rpm. Sedangkan untuk mengeluarkan dan memasukkan lori ke transfer carriage menggunakan indexer. 
  4.  Indexer adalah alat yang berfungsi penggerak peredaran lori yang digerakkan oleh hydraulic power pack merek Vickers Hydraulic, elektromotor merek CMG 11KW/ 380KV/ 50HZ/ 3PH/ 4P/ B3B5
Loading Ramp Loading Ramp Reviewed by Ade on 09.10 Rating: 5

Receiption Station

09.04

Jembatan Timbangan (Weighting Bridge)

Jembatan timbang berfungsi untuk mengetahui jumlah (berat) material yang masuk dan keluar pabrik. Adapun material tersebut umumnya TBS, CPO, Kernel, Janjangan Kosong, Fibre dan Cangkang. Hal ini bermanfaat untuk menentukan jumlah TBS yang diproduksi untuk bagian perkebunan, premi/upah yang akan di bayarkan kepada karyawan (pengankutan) dan penentuan jumlah produksi (rendemen minyak dan kernel) bagi pabrik.

Pencatatan penimbangan meliputi tanggal dan waktu penerimaan atau pengiriman no kendaraan, no konsumen, nama material, asal material, berat (kg), petugas penimbangan dan diketahui Ka.Produksi. Hasil penimbangan TBS disampaikan kepada Mill Manager, Estate Manager, dan Petugas Pihak Ketiga.

Kalibrasi Alat Timbangan 

Alat timbang hanya dapat dipakai bila masa timbang tera masih berlaku ,untuk mengontrol akurasi timbangan setiap tahun dilakukan kalibrasi timbangan dan tera ulang oleh jawatan metereologi.

Presedur Penimbangan :
  1. Pastikan timbangan jembatan harus dalam keadaan baik dan platform dalam keadaan bersih. Setiap pagi harus dilakukan pembersihan platform dari lumpur maupun kotoran lainnya.
  2. Sebelum dilakukan penimbangan perhatikan perangkat timbangan (digital) harus dihidupkan dan posisi digital menunjukkan angka “nol”
  3. Pada waktu penimbangan bruto , tidak boleh ada penumpang di kendaraan , mesin kendaraan harus dimatikan dan posisi kendaraan harus berada di tengah-tengah timbangan.
  4. Lakukan penimbangan tara setelah TBS dibongkar di loading ramp . sesuai prosedur , dikendaraan tidak boleh ada penumpang dan mesin kendaraan harus dalam keadaan mati.
  5. Rekap TBS diterima, Dispatch “ CPO, Kernel, Tankos, Fibre dan Cangkang , kemudian dicatat dalam buku harian timbangan.
  6. Simpan sisa nota timbangan untuk digunakan keesokan harinya.
  7. Secara berkala lakukan pengukuran earthing system setiap bulan (maksimum 5 ohm).
  8. Segera matikan alat timbang elektronik saat hujan dan petir sampai kondisi normal kembali.
Receiption Station Receiption Station Reviewed by Ade on 09.04 Rating: 5

Pengolahan Palm Oil Mill

06.09
Pengolahan pada POM memiliki tujuan efisiensi yang dilakukan dengan :
  • Penambahan kapasitas olah
  • Memaksimalkan hasil produksi
  • Meminimalkan Losses
  • Meminimalkan pemakaian air, listrik, uap dan tenaga kerja
  • Meningkatkan mutu produksi
Hal-hal mendasar dalam pengolahan kelapa sawit :
  • POM berfungsi mengutip minyak dari TBS dan kernel, sehingga produktifitas akan sangan tergantung pada kematangan buah (TBS).
  • Pengutipan minyak dari TBS dan kernel tidak 100% dikarenakan karena pada limbah masih terdapat minyak dan kernel tang terikut. Losses harus mengacu pada angka standar yang ditetapkan oleh pabrik (1,65%).POM dikatakan memiliki efisiensi tinggi jika :
Landasan Efisiensi Palm Oil Mill :
  • Mampu mengolah pada atau diatas kapasitas terpasang.
  • Mampu menekan losses CPO dan PK dibawah standar.
  • Mampu mengolah dengan stagnasi (down time) di bawah 3% per tahun.
  • Mampu memproduksi CPO dan PK dengan mutu dalam ambang batas standar.
  • Mampu mengendalikan biaya olah dengan wajar.
Stasiun-stasiun pengolahan pada POM dikategorikan sebagai berikut :

1. Proses Pengolahan
  • St. Penerimaan Buah
  • St. Perebusan Buah
  • St. Pemipilan Buah
  • St. Pengempaan
  • St. Klarifikasi
  • St. Pengolahan Biji
2. Proses Pendukung Pengolahan
  • St. Water Treatment
  • St. Boiler
  • St. Power House
  • St. Pengendalian Limbah
3. Laboratorium dan Pengawasan Mutu

4. Workshop Maintenance dan Elektrik

5. Sistem Manajemen Informasi
Pengolahan Palm Oil Mill Pengolahan Palm Oil Mill Reviewed by Ade on 06.09 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.