Memiliki hunian layak menjadi kebutuhan dasar manusia. Tak heran, berbagai negara di dunia merumuskan program perumahan untuk membantu masyarakatnya mencapai cita-cita tersebut. Artikel ini akan mengupas program perumahan di 5 negara, yaitu Singapura, Malaysia, Tiongkok, Jerman, dan Belanda, serta membandingkannya dengan program Tapera/Bapetarum di Indonesia.
1. Singapura: Central Provident Fund (CPF)
- Skema: CPF merupakan program tabungan wajib yang dibayarkan oleh pekerja dan pemberi kerja. Dana CPF dapat digunakan untuk pembelian rumah, pendidikan, dan kesehatan.
- Persamaan dengan Tapera/Bapetarum: Sama-sama program tabungan wajib untuk membantu masyarakat memiliki hunian.
- Perbedaan: CPF memiliki cakupan lebih luas (pendidikan & kesehatan) dan sistem pengelolaan kompleks (3 akun terpisah).
2. Malaysia: Employees' Provident Fund (EPF)
- Skema: Mirip CPF, EPF mewajibkan iuran dari pekerja dan pemberi kerja. Dana EPF dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
- Persamaan dengan Tapera/Bapetarum: Sama-sama program tabungan wajib untuk membantu masyarakat memiliki hunian.
- Perbedaan: EPF memiliki cakupan lebih luas (pendidikan & kesehatan) dan sistem pengelolaan kompleks (2 akun terpisah).
3. Tiongkok: Housing Provident Fund (HPF)
- Skema: HPF mewajibkan iuran dari pekerja dan pemberi kerja. Dana HPF dapat digunakan untuk pembelian rumah, pembayaran cicilan KPR, dan renovasi rumah.
- Persamaan dengan Tapera/Bapetarum: Sama-sama program tabungan wajib untuk membantu masyarakat memiliki hunian.
- Perbedaan: HPF memiliki cakupan lebih sempit (hanya perumahan) dan sistem pengelolaan lebih sederhana (1 akun).
4. Jerman: Bauspar
- Skema: Bauspar adalah program tabungan perumahan yang dikombinasikan dengan pinjaman berbunga rendah. Masyarakat menabung secara berkala, dan setelah mencapai saldo tertentu, mereka dapat memperoleh pinjaman untuk membeli rumah.
- Persamaan dengan Tapera/Bapetarum: Sama-sama membantu masyarakat memiliki hunian melalui skema tabungan dan pinjaman.
- Perbedaan: Bauspar menawarkan pinjaman berbunga rendah dan fleksibilitas tinggi, sedangkan Tapera/Bapetarum masih dalam tahap pengembangan.
5. Belanda: Sociale huurwoningen
- Skema: Sociale huurwoningen adalah program perumahan sosial yang menyediakan hunian dengan tarif sewa bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Persamaan dengan Tapera/Bapetarum: Sama-sama bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki hunian terjangkau.
- Perbedaan: Sociale huurwoningen dikelola pemerintah dengan tarif sewa jauh lebih murah, sedangkan Tapera/Bapetarum dikelola swasta dan fokus pada program tabungan.
Kesimpulan:
Program perumahan di berbagai negara memiliki keunikan dan efektivitasnya masing-masing. Tapera/Bapetarum di Indonesia, meskipun tergolong baru, memiliki potensi untuk membantu masyarakat memiliki hunian layak.
Pengembangan program ini perlu dilakukan secara bertahap dan komprehensif, dengan mempertimbangkan skema yang telah terbukti berhasil di negara lain, serta memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan program perumahan yang efektif dan berkelanjutan.
Catatan:
- Bapetarum telah diubah menjadi Tapera pada tahun 2021.
- Artikel ini hanya memberikan gambaran umum program perumahan di negara-negara yang disebutkan. Masih banyak detail dan aspek lain yang perlu dikaji lebih dalam untuk memahami program-program tersebut secara menyeluruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar